Tunggu Data Inflasi, "Rally" Wall Street Terhenti

avatar
· 阅读量 149
Tunggu Data Inflasi, Rally Wall Street Terhenti
Bursa saham AS, Wall Street. (SHUTTERSTOCK/JAVEN)

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (26/2/2024) waktu setempat (Selasa pagi WIB).  Para investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat.

S&P 500 ditutup turun 0,38 persen pada 5.069,53. Nasdaq Komposit melemah 0,13 persen menjadi 15.976,25. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 62,30 poin atau 0,16 persen ke posisi 39.069,23.

Pada Senin, saham Amazon masuk ke indeks 30 saham di Dow Jones menggantikan Walgreens Boots Alliance. Pertimbangan masuknya Amazon dalam indeks DJIA berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Penambahan raksasa e-commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap teknologi dan ritel konsumen. Mengakhiri sesi Senin, saham Amazon melemah 0,15 persen.

Imbal hasil Treasury AS naik di tengah saham-saham yang mengalami tekanan. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bergerak naik menjadi 4,2 persen.

Saham-saham memasuki pekan ini dengan nilai yang tinggi setelah indeks-indeks utama mencatatkan bullish berkat laporan pendapatan perusahaan pembuat chip, Nvidia. S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat.

Investor kini mengamati apakah momentum sektor kecerdasan buatan atau AI dapat bertahan seiring dengan masih adanya risiko ekonomi dan inflasi. Pada perdagangan Senin, pelaku pasar juga menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulanan, yang merupakan ukuran inflasi The Fed yang akan dirilis pada hari Kamis.

Kepala investasi di NorthEnd Private Wealth Alex McGrath mengatakan, saat ini reli didukung sentimen AI yang berlanjut.

“Nvidia dan banyak perusahaan semikonduktor lain tampaknya percaya pada pemikiran bahwa AI dapat terus mendorong reli ini,” kata McGrath mengutip CNBC.

Menurut kepala strategi investasi Oppenheimer John Stoltzfus, sentimen investor terhadap saham telah meningkat berkat musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

"Hal ini terjadi bahkan ketika pasar harus mencerna kemungkinan bahwa Federal Reserve akan tetap waspada terhadap inflasi yang tinggi ketika mempertimbangkan apakah, kapan, dan seberapa besar bank sentral tersebut akan menurunkan suku bunganya tahun ini,” katanya. 

Data Biro Sensus dan Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan mencatat, penjualan rumah baru pada bulan Januari mencapai 661.000, meningkat 1,5 persen dari sebelumnya. Jumlah tersebut meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 680.000 atau naik 2,4 persen.

Pelaku pasar menanti sejumlah rilis ekonomi, termasuk data pesanan barang tahan lama bulan Januari pada hari Selasa dan persediaan grosir bulan Januari pada hari Rabu. Angka belanja konsumen dan PCE akan dirilis pada hari Kamis.

Dicetak ulang dari kompas.com, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest