Wall Street Tergelincir Gara-gara Data Inflasi AS
Penulis : Indah Handayani
11 Okt 2024 | 04:46 WIB
NEW YORK, investor.id – Indeks-indeks Wall Street tergelincir pada Kamis (10/10/2024). Hal itu karena tertekan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan.
Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 turun 0,21% dan ditutup di level 5.780,05. Sedangkan Dow Jones melemah 57,88 poin (0,14%) menjadi 42.454,12. Sementara itu, Nasdaq Composite juga turun tipis 0,05% dan berakhir di level 18.282,05.
Baca Juga:
Harga Emas Rebound Usai Rilis Data Ekonomi AS Terbaru
"Jelas bahwa pergerakan Wall Street sebagian besar dipengaruhi oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI). Meskipun tidak mengejutkan, beberapa data mendasar menunjukkan inflasi sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan. Akibatnya, investor mulai melepas saham-saham kecil dan menengah yang lebih sensitif terhadap suku bunga,” ujar Luke O’Neill, manajer portofolio di CooksonPeirce.
Advertisement
Data CPI September menunjukkan kenaikan 0,2% secara bulanan, sehingga tingkat inflasi tahunan mencapai 2,4%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan kenaikan bulanan 0,1% dan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,3%. Meski demikian, angka inflasi tahunan ini merupakan yang terendah sejak Februari 2021.
Setelah rilis data inflasi, Presiden The Fed Raphael Bostic mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa dia setuju untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan November, meskipun pasar berharap adanya pemangkasan. "Fluktuasi ini membuat saya berpikir bahwa mungkin kita perlu jeda pada November. Saya terbuka untuk hal itu," kata Bostic.
Baca Juga:
ASEAN dan RRT Perlu Memperkuat Kerja Sama Sektor Ekonomi Hijau, Digital hingga UMKM
Laporan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin memperlambat laju pemangkasan suku bunga ke depannya. Data perdagangan futures di CME Group's FedWatch Tool menunjukkan peluang sebesar 85% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November.
Risalah The Fed
Risalah dari pertemuan terakhir The Fed yang dirilis Rabu (9/10/2024) juga menunjukkan adanya perbedaan pendapat mengenai pemangkasan 0,5% yang dilakukan bulan lalu. Meskipun mayoritas peserta mendukung langkah tersebut, beberapa lainnya lebih memilih pengurangan yang lebih kecil.
O’Neill menilai, data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis semakin memperkuat peluang adanya pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada November.
Baca Juga:
Asing Net Sell, Saham Ini Paling Banyak Dilepas
Di luar laporan inflasi, saham Universal Insurance melonjak sekitar 12% setelah badai Milton menerjang Florida. Sementara itu, saham Pfizer turun sekitar 3% setelah investor aktivis Starboard Value menuduh perusahaan mengancam litigasi terhadap dua mantan eksekutif.
Advertisement
Saham Advanced Micro Devices juga turun 4% setelah meluncurkan chip kecerdasan buatan yang bersaing dengan Nvidia.
Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()