• EUR/JPY melayang lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut dan meluncur kembali di bawah SMA 200-hari.
• Ketakutan akan intervensi menawarkan sejumlah dukungan terhadap JPY dan memberikan tekanan ke bawah pada pasangan mata uang ini.
• Taruhan untuk pemotongan suku bunga ECB yang kurang agresif dapat membatasi kerugian pada mata uang bersama dan harga spot.

Pasangan EUR/JPY tetap berada di bawah tekanan jual untuk hari kedua berturut-turut dan turun ke level terendah dua minggu, sekitar pertengahan 164,00 selama sesi Asia pada hari Jumat. Penurunan ini disponsori oleh kombinasi berbagai faktor dan menyeret harga spot kembali di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 hari yang signifikan secara teknis.

Yen Jepang (JPY) terus mendapat dukungan dari spekulasi tentang kemungkinan intervensi pemerintah untuk menopang mata uang domestik, yang pada gilirannya terlihat membebani pasangan EUR/JPY. Bahkan, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi menegaskan kembali awal minggu ini bahwa pemerintah bermaksud untuk mencermati pergerakan di pasar valas dengan urgensi yang lebih tinggi. Secara terpisah, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Internasional dan pejabat tinggi valas Atsushi Mimura mengatakan bahwa pemerintah siap untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan valas yang berlebihan jika diperlukan.

Selain itu, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah akan memantau secara ketat dampak kebijakan Presiden terpilih Donald Trump terhadap ekonomi domestik. Lebih jauh, data triwulanan dari Kementerian Keuangan (MOF) menunjukkan bahwa Jepang menghabiskan ¥5,53 triliun untuk intervensi mata uang yang dilakukan selama periode 27 Juni hingga 29 Juli. Sementara itu, penguatan Dolar AS (USD) yang moderat mendorong beberapa aksi jual di sekitar mata uang bersama, yang pada gilirannya, terlihat berkontribusi pada nada penawaran di sekitar pasangan EUR/JPY dan penurunan intraday.