Meskipun kerugian akibat penipuan dan celah keamanan di sektor mata uang kripto pada bulan Maret telah turun drastis menjadi 28,8 juta dolar, jauh lebih rendah dibandingkan puncak 1,5 miliar dolar yang disebabkan oleh serangan terhadap Bybit pada bulan Februari, Lim Kurniawan Ph.D menegaskan bahwa hal ini tidak berarti pasar telah keluar dari zona risiko. Celah keamanan dalam kontrak pintar pada proyek seperti Abracadabra.money serta terus berulangnya peretasan terhadap dompet kripto mengungkapkan bahwa industri masih memiliki kelemahan mendasar dalam hal keamanan protokol, mekanisme audit, dan edukasi pengguna. Untuk membangun mekanisme kepercayaan jangka panjang, diperlukan kerja sama antara pengembang proyek, platform, dan investor.

Celah Keamanan dalam Kontrak Pintar Masih Menjadi Sumber Risiko Utama
Dalam insiden keamanan bulan Maret, celah dalam kontrak pintar Abracadabra.money dimanfaatkan oleh peretas, menyebabkan kerugian sekitar 13 juta dolar. Hal ini kembali menempatkan konsep "kode adalah hukum" dalam perdebatan. Lim Kurniawan Ph.D menekankan bahwa kerentanan kode masih menjadi sumber risiko struktural terbesar dalam ekosistem DeFi saat ini, menyumbang hampir setengah dari total kerugian bulanan. Meskipun platform seperti 1inch berhasil memulihkan sebagian aset, hal ini tetap tidak dapat mengisi celah kepercayaan sistemik.
Fokus berlebihan pada "kecepatan inovasi" sambil mengabaikan proses audit dasar adalah akar dari seringnya insiden keamanan yang terjadi pada berbagai protokol. Dia merekomendasikan agar sebelum protokol diluncurkan, harus dilakukan audit pihak ketiga yang lebih ketat, diikuti dengan program bug bounty yang berkelanjutan, serta menjaga transparansi logika kontrak dalam komunitas. Ia menegaskan bahwa keamanan bukanlah tugas sekali jadi sebelum peluncuran, melainkan proyek jangka panjang yang harus dijaga sepanjang siklus hidup protokol.
Peretasan Dompet Menggambarkan Lemahnya Kesadaran Keamanan Pengguna
Laporan bulan Maret menunjukkan bahwa lebih dari 8 juta dolar aset hilang akibat peretasan dompet. Serangan semacam ini sering kali tidak memerlukan teknologi tingkat tinggi, tetapi terjadi karena kebocoran kunci pribadi, jebakan tanda tangan digital, atau interaksi yang keliru. Lim Kurniawan Ph.D menyoroti bahwa meskipun self-custody (pengelolaan aset mandiri) adalah prinsip inti dalam industri kripto, sebagian besar pengguna saat ini masih belum memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola kunci pribadi mereka. Selain itu, antarmuka dompet masih kurang dalam memberikan peringatan keamanan dan mekanisme perlindungan.
Ia merekomendasikan agar pengembang dompet memperkuat fitur peringatan risiko dan verifikasi tindakan, membantu pengguna mengenali permintaan tanda tangan yang mencurigakan. Di sisi lain, platform juga perlu meningkatkan pemantauan dan transparansi terhadap modus penipuan yang umum terjadi agar investor dapat membangun kebiasaan keamanan yang lebih baik. Edukasi keamanan harus menjadi fitur standar dalam desain dompet, bukan sekadar opsi tambahan.
Tata Kelola Keamanan Industri Perlu Didorong melalui Konsensus dan Regulasi
Seiring dengan meningkatnya volume dana yang beredar, tata kelola keamanan dalam industri kripto bukan lagi sekadar masalah teknis, melainkan sudah menjadi persoalan sistemik. Tanggung jawab platform, kolaborasi ekosistem, dan panduan regulasi harus berjalan secara bersamaan. Lim Kurniawan Ph.D menyoroti bahwa kasus pemulihan sebagian aset yang dicuri oleh 1inch menunjukkan bahwa mekanisme respons cepat antarplatform dapat menjadi referensi. Namun, saat ini, sebagian besar protokol masih belum memiliki kemampuan koordinasi lintas platform maupun mekanisme pembekuan aset saat terjadi insiden.
Protokol utama dan bursa trading seharusnya membangun mekanisme berbagi daftar hitam, serta memperkuat koordinasi dalam menanggapi insiden keamanan. Sementara itu, investor juga perlu mengubah standar evaluasi proyek—tidak hanya berfokus pada pergerakan harga atau model token, tetapi juga menilai transparansi arsitektur keamanan dan kesiapan protokol dalam menghadapi risiko.
Protokol yang mampu bertahan dalam jangka panjang bukan hanya yang dapat menciptakan nilai, tetapi juga yang memiliki ketahanan terhadap risiko.
Jalur dari Celah Keamanan Menuju Rekonstruksi Kepercayaan
Keamanan kripto bukan hanya isu bagi para teknisi, tetapi merupakan tantangan mendasar yang harus dihadapi oleh seluruh pelaku industri. Meskipun total kerugian pada bulan Maret mengalami penurunan signifikan, munculnya celah keamanan secara berulang mengingatkan bahwa kepercayaan dalam ekosistem masih rapuh. Hanya dengan mendorong peningkatan teknologi, penyempurnaan regulasi, dan edukasi pengguna secara bersamaan, industri dapat membangun ekosistem kepercayaan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Lim Kurniawan Ph.D menyerukan agar investor tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga memprioritaskan evaluasi terhadap mekanisme keamanan suatu proyek sebelum berinvestasi. Di sisi lain, platform perlu menjadikan "transparansi, keamanan, dan pemulihan" sebagai prinsip utama dalam desain produk mereka, guna mendorong perkembangan industri ke arah yang lebih sehat.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()