
IDXChannel – Emiten perbankan masih mendominasi daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terjumbo di bursa saham Tanah Air. Namun, kehadiran emiten konglomerat, termasuk besutan Prajogo Pangestu, memberikan warna baru.
Perusahaan geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memiliki valuasi pasar Rp1.575 triliun, tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini.

Hal tersebut berkat performa saham BREN yang positif. Dalam sepekan, saham emiten milik taipan Prajogo tersebut naik tajam 9,03 persen.
Sementara, dalam sebulan belakangan, saham BREN melonjak 34,57 persen.

Kabar terbaru, pada 2 September 2024, Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. (SEGHPL), yang merupakan entitas terkendali sepenuhnya oleh BREN, menandatangani Amended and Restated Facilities Agreement dengan Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).
Amandemen Perjanjian Fasilitas ini merupakan perpanjangan dan pembaruan atas Facilities Agreement senilai USD655 juta yang sebelumnya ditandatangani antara SEGHPL dan Bangkok Bank pada 11 Desember 2022.

Manajemen mengungkapkan, Facilities Agreement ini juga telah diungkapkan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan pada 3 Oktober 2023.
Beberapa ketentuan material diubah berdasarkan Amandemen Perjanjian Fasilitas ini.
Margin bunga diubah menjadi 2,50 persen di atas SOFR, dari sebelumnya 4 persen di atas LIBOR atau 4,42826 persen di atas SOFR.
Selain itu, tanggal pembayaran akhir diperpanjang menjadi 30 Agustus 2029, dari yang sebelumnya 14 Desember 2027.
Amandemen ini memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan karena adanya penurunan margin dalam Perjanjian Fasilitas tersebut.
Sebelumnya, BREN mengumumkan peresmian kerja sama dengan ACEN, perusahaan energi yang terdaftar secara publik dari Grup Ayala.
Kemitraan strategis kedua pihak disepakati untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia.
Kemitraan strategis ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan ACEN, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy.
Kemitraan ini dibangun berdasarkan akuisisi penting pada tahun 2024 dari tiga aset pengembangan energi angin yang berada di tahap akhir di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok.
Aset-aset ini secara kolektif menawarkan kapasitas potensial sebesar 320 MW energi angin, dilengkapi dengan solusi penyimpanan energi baterai canggih, yang siap meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan di seluruh wilayah.
Di posisi kedua, ada emiten bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki market cap Rp1.285 triliun. Posisi BBCA digeser oleh BREN yang memiliki kinerja jauh lebih kencang di tengah spekulasi pelaku pasar.
BREN sendiri sudah menjadi hot stock sejak awal melantai di bursa pada Oktober 2023.
Saham bank raksasa lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berada di posisi tiga besar, dengan market cap Rp803 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sementara, emiten Prajogo lainnya PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) di peringkat keempat, memiliki market cap Rp779 triliun.
Selain emiten Prajogo, emiten milik pengusaha kenamaan macam Grup Salim dan Keluarga Panigoro (AMMN), Low Tuck Kwong (BYAN), hingga Grup Sinarmas (DSSA) juga berada di daftar elite 10 besar market cap tertinggi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:14/09/2024 11:30 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()