Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan

avatar
· 阅读量 35
Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan
Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives menguat lagi pada perdagangan Senin (23/9/2024), menyentuh level tertinggi sejak Juli lalu.

Menurut data pasar, pukul 10.32 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,93 persen secara harian ke level MYR4.024 per ton.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan Wuling Gelontorkan Rp7,5 Triliun Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Cikarang

Harga CPO mencatat kenaikan untuk hari keempat berturut-turut sekaligus pulih dari level terendah dalam sebulan.

Selama empat hari belakangan, kenaikan harga CPO mencapai 8,17 persen.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan Cek Target Harga Saham AALI, BIRD, ERAL, PNBN Buat Investasi Hari Ini

Sementara, kontrak CPO membukukan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan belakangan, naik sekitar 6,54 persen sejauh ini, didukung oleh spekulasi bahwa produksi akan lebih rendah akibat cuaca kering.

Seorang trader berpendapat, kinerja ekspor yang lebih kuat diperkirakan akan mendongkrak harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives pekan ini.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Empat Hari Beruntun, Tertinggi dalam 2 Bulan Saham BRMS-ANTM Cs Naik Lagi saat Emas Terus Cetak Rekor

Trader CPO, David Ng, mengatakan sentimen pasar yang positif juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan produksi yang lebih lemah.

“Kami memperkirakan harga akan bergerak di kisaran MYR3.820 hingga MYR4.080 minggu ini,” ujarnya kepada Bernama.

Berbeda, trader senior Interband Group of Companies, Jim Teh, memperkirakan harga CPO akan turun pekan ini akibat aksi ambil untung, dengan kisaran RM3.700 hingga RM3.800 per ton.

“Penguatan ringgit turut mempengaruhi sentimen pasar pekan ini. Permintaan fisik datang dari China, India, Pakistan, Timur Tengah, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, sementara stok masih melimpah di Indonesia,” katanya.

Kenaikan harga minyak kedelai turut mendukung penguatan harga minyak sawit berjangka Malaysia, dengan kekhawatiran terkait produksi di Malaysia memberikan dukungan tambahan, menurut seorang trader yang berbasis di Mumbai.

Mengutip Tradingeconomics, asosiasi penggilingan mencatat bahwa produksi selama 1-15 September turun 4,0 persen dibandingkan periode yang sama pada Agustus.

Di Indonesia, yang notabene eksportir minyak sawit terbesar, pemerintah akan menerapkan kebijakan pungutan bulanan baru, di mana produk olahan yang lebih lanjut akan dikenakan tarif yang lebih rendah.

Namun, penguatan ringgit Malaysia membatasi sentimen positif ini, ditambah dengan kebijakan India, pembeli terbesar minyak sawit, yang menaikkan bea masuk dasar untuk minyak nabati mentah dan olahan sebesar 20 poin persentase menjadi 27,5 persen mulai 14 September.

Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), harga minyak sawit mentah diperkirakan akan tetap stabil bulan ini, karena penguatan ringgit mengimbangi pasokan yang lebih ketat dan ekspor yang stagnan ke tujuan utama.

MPOC menambahkan, harga diperkirakan akan bergerak di kisaran MYR3.850 hingga MYR4.050 per metrik ton sepanjang September.

Sementara itu, konsumsi minyak nabati di India diprediksi tumbuh 2 persen-3 persen, meskipun ada kenaikan bea masuk, karena harga minyak goreng tetap terjangkau. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest