Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu

avatar
· 阅读量 46
Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu
Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana cara menentukan time frame yang cocok untuk trading? Seorang trader akan menentukan strategi trading-nya berdasarkan jangka waktu yang dikehendakinya. Oleh sebab itu, time frame perlu dipahami oleh pemula. 

Jangka waktu yang dipilih oleh trader menentukan pula jenis trading yang dijalankannya. Jenis trading berdasarkan time frame yang umum dikenal antara lain scalping, intraday trading atau trading harian, dan swing trading atau trading jangka pendek. 

Baca Juga:
Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu Mengenal Strategi dan Cara Trading Saham Harian, yang Harus Dipersiapkan oleh Pemula

Melansir Ajaib Sekuritas (30/9), time frame juga dihitung dalam analisis tekninal saham. Tiap aplikasi sekuritas biasanya mencantumkan beberapa rentang waktu dalam tampilan teknikal pergerakan harga saham: 

  • M1 : 1 menit 
  • M5 : 5 menit
  • M15 : 15 menit
  • M30 : 30 menit 
  • H1 : 1 jam 
  • H4 : 4 jam 
  • D1 : 1 hari 
  • W1 : 1 minggu 
  • M1 : 1 bulan 

Jika Anda pernah melihat tampilan chart pergerakan harga saham di aplikasi sekuritas, Anda juga akan melihat keterangan bertajuk ‘MA 5’ atau ‘MA 20’ yang artinya adalah Moving Average, atau pergerakan harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu. 

Baca Juga:
Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu Mengenal Day Trading Saham, Strategi Raup Cuan Maksimal dalam Waktu Singkat

MA 5 berarti pergerakan harga dalam rentang waktu lima hari terakhir, MA 20 berarti pergerakan harga rata-rata dalam 20 hari terakhir, dan seterusnya. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa rentang dan jangka waktu adalah elemen penting dalam trading. 

Time frame dalam trading menentukan keputusan beli dan jual seorang trader. Jika trader ingin trading jangka pendek, atau dalam hitungan minggu, maka time frame yang cocok adalah M1 dan strateginya adalah swing trading. 

Baca Juga:
Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading, Trader Pemula Wajib Tahu Scalping Adalah? Berikut Pengertiannya dalam Trading Saham 

Sementara jika trader ingin trading dalam jangka waktu yang lebih pendek, yakni hitungan jam, maka time frame yang cocok bis antara M1 sampai H4 dan D1, dan jenis tradingnya disebut scalping dan intraday. 

Time frame sangat penting untuk diketahui agar trader tidak salah memilih saham dan salah memilih posisi beli maupun jual. Seringkali trader dan investor sama-sama tidak tahu time frame yang cocok untuk pilihannya masing-masing. 

Kemudian saat merugi karena kebingungan menentukan time frame dan waktu jualnya, kerugian tersebut akhirnya berpengaruh pada kondisi psikis dan membuat trader kapok untuk terjun di pasar modal. 

Cara Menentukan Time Frame yang Cocok untuk Trading 

1. Scalper 

Scalper adalah trading dengan jangka waktu yang sangat singkat, yakni dalam time frame 5-15 menit. Scalping memerlukan posisi beli yang sangat bergantung pada time frame, biasanya sekian menit setelah pasar dibuka. 

Keuntungan yang didapat relatif lebih rendah dibanding trading jangka pendek lainnya, namun banyak trader yang menggemari scalper untuk peluang keuntungan yang kecil namun pasti.

2. Day Trading 

Day trading adalah trading harian, memanfaatkan waktu satu hari perdagangan. Trader akan membeli saham dan menjualnya di hari yang sama. Biasanya, day trader menggunakan time frame dalam 1-4 jam. 

Namun ada juga yang membeli pada pembukaan dan menjualnya pada penutupan perdagangan sesi pertama, bahkan sesi kedua jika harga saham bergerak bagus dalam satu hari. 

3. Swing Trader 

Swing trading dilakukan dalam 3-5 hari perdagangan. Trader dengan swing trading memanfaatkan momentum untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dalam jangka pendek. Momentum yang umum dimanfaatkan adalah rally harga saham. 

4. Position Trading 

Trader dengan strategi position trading menggunakan time frame bulanan atau mingguan, namun tidak mengandalkan pergerakan harga minor seperti scalping dan trading intra day. Melainkan mengandalkan perubahan besar yang terjadi pada pergerakan harga saham. 

Misalnya pembalikan arah dari uptren ke downtren dan sebaliknya. Contoh, trader membeli saham saat chart menunjukkan uptren, lalu menjualnya saat chart menunjukkan tren yang patah dan berbalik ke downtren.

Pada dasarnya, trader memanfaatkan rentang waktu pilihannya berdasarkan target keuntungannya dan profil risikonya. Semakin pendek jangka waktu, semakin besar risikonya. 

Itulah penjelasan singkat tentang cara menentukan time frame yang cocok untuk trading. 

(Nadya Kurnia)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest