
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) mencatatkan pendapatan usaha yang solid pada Januari-Oktober 2024. Hal ini terlihat dari pendapatan maskapai per Oktober US$ 2,8 miliar atau Rp 43,92 triliun (kurs Rp 15.686/dolar AS).
Treasury Management Group Head Garuda Indonesia, Bima Tesdayu, mengatakan jumlah pendapatan perusahaan per Oktober 2024 tersebut naik 16,12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,4 miliar atau Rp 37,64 triliun.
"Untuk bulan Oktober 2024 ini kita bandingkan dengan bulan Oktober 2023 secara net revenue kita meningkat cukup signifikan di 16%, dari sebelumnya di US$ 2,4 billion pada saat ini di tahun 2024 kita telah meningkat menjadi US$ 2,8 billion," kata Bima dalam Public Expose di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian untuk pertumbuhan EBITDA perusahaan hingga Oktober 2024 sebesar US$ 780 juta. Jumlah ini tercatat naik 13,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 685 juta.
"Secara operating result juga kita meningkat pada tahun lalu di Oktober 2023 kita membukukan di minus US$ 249 juta. Meningkat di tahun ini di US$ 310,4 juta," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan kenaikan kinerja maskapai ini tidak lepas dari tiga strategi utama yakni simple, profitable, dan full service.
"Simple ini artinya kita mengupayakan dari sisi tipe pesawat kita sederhanakan, kita juga melakukan koordinasi yang terus-menerus lebih erat denga Citilink dan juga memilih rute-rute domestik maupun internasional yang tentu saja fokus dan yang kita ingin pastikan bahwa itu akan menghasilkan keuntungan," kata Irfan.
"Jadi bagi saya sekalian memang banyak sekali pertanyaan kenapa rute ini tidak dibuka lagi karena memang kita masih melihat rute-rute tersebut secara finansial tidak menuntun kita dan apabila rute tersebut kita teruskan, itu akan menjadi beban buat perusahaan dan harus dipastikan rute yang menguntungkan," terangnya lagi.
Sementara itu dari strategi full service, Irfan memastikan Garuda Indonesia akan tetap bergerak sebagai maskapai berbasis full service. Menurutnya hingga saat ini tidak ada keinginan dari maskapai untuk masuk ke pasar low cost carrier.
"Untuk itu akibatnya adalah tentu saja dari sisi harga kita akan selalu maintain pada level yang mana yang mendeskripsikan sebagai full service airlines. Tentu saja ini jadi banyak pertanyaan karena memang nggak semua segmen market yang mereka bepergian kemudian menjadi segmen market Garuda," jelas Irfan.
(fdl/fdl)作者:Ignacio Geordi Oswaldo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()