
IDXChannel - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengungkapkan alasan pelepasan bisnis es krim-nya ke PT The Magnum Ice Cream Indonesia.
Manajemen Unilever menjelaskan, aksi korporasi tersebut dilakukan agar perseroan dapat fokus pada bisnis inti. Jika Perseroan tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar produk es krim maka akan memakan waktu, memerlukan banyak sumber daya, dan biaya yang tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya investasi pada grup bisnis inti lainnya yang lebih menguntungkan sehingga akan berdampak negatif pada kinerja keuangan perseroan secara keseluruhan.
"Dalam jangka panjang, dengan berfokus pada grup bisnis inti perseroan dapat menghilangkan paparan terhadap risiko yang terkait dengan operasi bisnis es krim di masa depan," tulis manajemen Unilever dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (6/12/2024).
Adapun bisnis es krim Unilever mewakili sekitar 9,5 persen dari total pendapatan Perseroan pada 2023. Pangsa pasar UNVR dalam penjualan es krim tercatat turun dari 69,2 persen pada 2019 menjadi 61,9 persen per September 2024.
Di sisi lain, bisnis tersebut membutuhkan modal tinggi dengan capital expenditure (capex) yang mencapai 8 persen dari penjualan dalam lima tahun terakhir. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan total belanja modal perseroan yaitu sekitar 3 persen.
"Perseroan percaya bahwa, potensi pertumbuhan bisnis es krim di masa depan akan lebih baik jika dijalankan di bawah struktur kepemilikan yang berbeda karena bisnis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan bisnis operasional Unilever lainnya," tutur manajemen Unilever.
Lebih lanjut, Unilever berencana untuk mendistribusikan hasil bersih dari penjualan bisnis es krim kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Transaksi ini juga diharapkan dapat memperbaiki posisi kas Perseroan dan mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman eksternal.
Sebagai informasi, Unilever menjual bisnis es krimnya senilai Rp7 triliun tidak termasuk pajak, kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.
Nilai transaksi ini mencakup aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, nilai buku bersih sebesar Rp1,99 triliun serta nilai persediaan Rp172 miliar.
Perjanjian pengalihan bisnis atau business transfer agreement (BTA) ini disahkan pada 22 November 2024. Pada saat penandatanganan BTA, pembeli memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Di mana perusahaan induk akhir dari perseroan dan pembeli adalah pihak yang sama, yaitu Unilever PLC.
Namun, pada saat pelaksanaan dan penyelesaian transaksi, pembeli tidak lagi memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan.
(DESI ANGRIANI)
作者:07/12/2024 15:55 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()