Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (08/01), IHSG ditutup melemah tipis -2,93 poin (-0,04%) ke level 7.080,35.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari minimnya katalis positif dari dalam negeri dan terus berlanjutnya net foreign sell sebesar -Rp353,71 miliar.
Kemudian, nilai tukar Rupiah kembali terdepresiasi sebesar -0,20% terhadap dollar AS menjadi Rp16.201 (JISDOR).
Di sisi lain, cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Des -2024 sebesar USD155,7 miliar atau tumbuh dibandingkan Nov-24 yang sebesar USD150,2 miliar.
Dari eksternal, PMI Jasa AS naik ke level 54,1 di bulan Des-24 dan melebihi ekspektasi pasar di level 53,3.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,25%), S&P 500 (+0,14%), & Nasdaq (-0,07%).
Investor memproses berita bahwa Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mendeklarasikan keadaan darurat ekonomi nasional untuk mendukung tarif yang diusulkannya.
Pada saat yang sama, risalah rapat Federal Reserve bulan Desember menunjukkan bahwa sejumlah pejabat mendukung penurunan suku bunga secara bertahap hingga tahun 2025.
Menjelang laporan pekerjaan hari Jumat, data menunjukkan bahwa perekrutan sektor swasta dan pertumbuhan upah melambat di bulan Desember, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang mendingin.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (09/1).
加载失败()