Harga Saham Masih Melonjak, CMNP-DATA Kembali Digembok Bursa

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan tiga emiten dan satu waran pada perdagangan Kamis (23/1/2025) lantaran harganya terus melonjak.

Ketiga saham dan waran ini adalah PT Remala Abadi Tbk (DATA), PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dan waran-nya CMNP-W.

Perdagangan DATA, JSPT dan CMNP digembok di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sedangkan waran seri I CMNP-W dikunci di Seluruh Pasar hingga pengumuman lebih lanjut.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan, BEI memandang perlu menghentikan sementara perdagangan saham DATA, JSPT, CMNP dan CMNP-W," tulis pengumuman Bursa, Kamis (23/1/2025).

Untuk diketahui, saham CMNP dan waran-nya CMNP-W baru saja bebas dari suspensi pada perdagangan Rabu (22/1/2025) kemarin. Namun, saham emiten tol Jusuf Hamka ini langsung melompat 9,37 persen ke harga Rp3.970 atau melanjutkan penguatan dari beberapa hari sebelumnya.

Lonjakan tersebut seiring dengan rumor masuknya entitas milik Grup Salim ke dalam struktur pemegang saham utama perseroan. Dalam sepekan, saham CMNP naik 34,58 persen dan dalam satu bulan terbang 183,57 persen.

Kemudian saham Remala disuspensi setelah masuk pengawasan Bursa perdagangan Rabu (22/1/2025) kemarin. Saham data terus melonjak melonjak setelah pengumuman akuisisi sebesar 40 persen oleh emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Saham DATA melesat 24,84 persen ke harga Rp1.910 nyaris menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) kemarin. Sementara pada awal pekan, saham DATA sempat menyentuh ARA 25 persen ke harga Rp1.225. Dalam sepekan, saham penyedia jasa internet ini melompat 107,61 persen dan naik signifikan 148,05 persen dalam satu bulan.

Selanjutnya, saham JSPT juga menguat signifikan selama tiga hari beruntun dengan kenaikan rata-rata 19 persen. Pada perdagangan Rabu (22/1/2025) kemarin, saham JSPT tumbuh 19,89 persen ke harga Rp21.250. Kenaikan saham JSPT dalam sepekan mencapai 99 persen dan 116,51 persen dalam satu bulan.

(DESI ANGRIANI)