- USD/IDR memantul ke 16.248 setelah sempat menyentuh terendah hari Jumat di 16.102.
- Dolar AS mengalami pemulihan karena kebijakan proteksionis Trump memicu spekulasi peningkatan inflasi AS.
- Pasar mengharapkan The Fed tetap menahan suku bunga di kisaran target 4,25%-4,50%.
Pada hari Rabu di sesi Asia pasangan mata uang USD/IDR memantul ke 16.248 mendekati 16.250, mengikuti pergerakan Dolar AS yang diukur oleh DXY yang pulih dengan kuat ke 107,87 setelah menyentuh terendah hari Senin di 107,42. Pemulihan Dolar AS ini terdorong oleh spekulasi bahwa kebijakan proteksionis Trump berpotensi memicu peningkatan inflasi di Amerika Serikat.
Di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka dalam masa jabatannya setelah 100 hari, sepertinya dianggap belum mampu membawa sentimen positif di pasar, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg. Pelemahan kurs Rupiah selama 100 hari tersebut dikarenakan beberapa faktor eksternal, yang sempat menembus nilai terendahnya di atas 16.450. Sementara itu, dalam masa ini, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga pada tanggal 17 Januari lalu sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 5,75%.
Dalam 100 hari itu, Prabowo-Gibran juga telah memutuskan untuk menerapkan 100% Devisa Hasil Ekspor (DHE) wajib ditempatkan di dalam negeri selama setahun untuk sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, di mana sebelumnya hanya 30% DHE selama tiga bulan. Hal ini diputuskan guna memberikan fondasi bagi kestabilan kurs Rupiah dengan mendapatkan devisa dari seluruh hasil ekspor yang dinikmati di dalam negeri.
Pada hari Senin malam, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia berencana untuk memberlakukan bea masuk pada chip komputer, farmasi, dan logam impor guna meningkatkan manufaktur domestik dan membantu produksi perangkat keras militer. Ia juga menyebutkan bahwa jika tidak ingin dikenakan tarif, perusahaan perlu membangun pabrik di AS.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menjabat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, berencana untuk memperkenalkan tarif universal yang baru pada impor AS, dengan tingkat awal sebesar 2,5%. Tarif ini memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 20%. Langkah ini mencerminkan sikap agresif Trump dalam kebijakan perdagangan, yang sejalan dengan retorika kampanyenya sebelumnya.
Pada hari Selasa, Biro Sensus AS melaporkan data Pesanan Barang Tahan Lama yang turun 2,2% di bulan Desember, dibandingkan dengan penurunan 2% di bulan November dan kenaikan 0,8% yang diharapkan. Kemudian, Indeks Keyakinan Konsumen (CB) Conference Board di bulan Januari turun ke 104,1 dari 109,5 sebelumnya dan Indeks Situasi Saat Ini turun ke 134,3.
Sementara itu malam ini, fokus akan tertuju pada Keputusan suku bunga The Fed. Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa pasar memiliki ekspektasi sebesar 100% bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga pada kisaran target 4,25%-4,50%. Namun, para pedagang akan terus memantau perkembangan dengan cermat, terutama saat konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk terkait arah kebijakan moneter di masa mendatang.
Indikator Ekonomi
Keputusan Suku Bunga The Fed
Federal Reserve (The Fed) berunding tentang kebijakan moneter dan membuat keputusan tentang suku bunga pada delapan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya per tahun. The Fed memiliki dua mandat: untuk menjaga inflasi pada 2%, dan untuk mempertahankan lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah dengan menetapkan suku bunga – baik di mana The Fed meminjamkan ke perbankan dan perbankan saling meminjamkan. Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, Dolar AS (USD) cenderung menguat karena menarik lebih banyak arus masuk modal asing. Jika The Fed memangkas suku bunga, hal ini cenderung melemahkan USD karena modal mengalir keluar ke negara-negara yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Jika suku bunga dibiarkan tidak berubah, perhatian beralih ke nada pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), dan apakah FOMC hawkish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih tinggi), atau dovish (mengharapkan suku bunga masa depan yang lebih rendah).
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Jan 29, 2025 19.00
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 4.5%
Sebelumnya: 4.5%
Sumber: Federal Reserve
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()