Rupiah Indonesia (IDR) tetap tertekan di 16.338, tidak mampu melanjutkan pemulihannya pada Rabu melawan Dolar AS (USD) pada perdagangan di sesi Asia. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama, masih melemah di sekitar 107,96 pada saat berita ini ditulis setelah data JOLTS AS yang lebih lemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia telah menerbitkan laporan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk Kuartal 4 yang naik ke 5,02% (YoY) dari tingkat pada kuartal tahun sebelumnya di 4,95% dan estimasi 4,98%. Sementara itu, PDB Sepanjang Tahun untuk 2025 tercatat di 5,03%, berada sedikit di bawah tingkat sebelumnya 5,05%. PDB per kuartal tumbuh lebih lemah di 0,53% (QoQ) dari 1,5% pada kuartal sebelumnya dan estimasi 0,56%.
Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) melaporkan dalam Survei JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) pada hari Selasa bahwa jumlah lowongan kerja yang tersedia di Amerika Serikat pada akhir bulan Desember mencapai 7,6 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan 8,09 juta lowongan kerja pada bulan November dan juga lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 8 juta.
Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, menyatakan pada hari Selasa bahwa tidak perlu tergesa-gesa untuk memotong suku bunga lebih lanjut. Menurutnya, kondisi ekonomi yang kuat saat ini membuat kehati-hatian menjadi sikap yang wajar. Jefferson juga menambahkan bahwa suku bunga kemungkinan besar akan diturunkan dalam jangka menengah. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa Federal Reserve menghadapi ketidakpastian terkait kebijakan pemerintah.
Para pedagang kini menunggu data ekonomi AS yang menampilkan rilis data ketenagakerjaan sektor swasta ADP dan IMP Jasa ISM. Data tersebut dapat memberikan dorongan bagi Dolar AS dan pasangan mata uang USD/IDR menjelang laporan Nonfarm Payrolls AS yang diawasi dengan cermat pada hari Jumat.
Indikator Ekonomi
IMP Jasa ISM
Indeks Manajer Pembelian Jasa (IMP) dari Institute for Supply Management (ISM), yang dirilis setiap bulan, merupakan indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis di sektor jasa AS, yang merupakan sebagian besar perekonomian. Indikator ini diperoleh dari survei terhadap eksekutif pasokan di seluruh Amerika berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan di organisasi masing-masing. Respons survei mencerminkan perubahan, jika ada, pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa perekonomian jasa secara umum berkembang, yang merupakan tanda bullish bagi Dolar AS (USD). Angka di bawah 50 menandakan bahwa aktivitas sektor jasa secara umum menurun, yang dipandang sebagai bearish bagi USD.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Feb 05, 2025 15.00
Frekuensi: Bulanan
Konsensus: 54.3
Sebelumnya: 54.1
Sumber: Institute for Supply Management
Indeks Manajer Pembelian (IMP) Jasa Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan kondisi sektor jasa AS saat ini, yang secara historis menjadi kontributor PDB yang besar. Data di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas ekonomi sektor jasa. Pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan biasanya membantu USD mengumpulkan kekuatan melawan para pesaingnya. Selain IMP utama, data Indeks Ketenagakerjaan dan Indeks Harga yang Dibayar juga diawasi ketat oleh investor karena memberikan wawasan yang berguna mengenai keadaan pasar tenaga kerja dan inflasi.
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()