
IDXChannel - Emiten milik Grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) rajin melakukan konversi utang melalui aksi private placement.
Setidaknya, DEWA menggelar tiga private placement dengan menerbitkan 18,8 miliar saham baru di harga konversi sebesar Rp75 per saham.
Stockbit Sekuritas dalam ulasannya menilai, konversi utang tersebut berpotensi memberikan sentimen negatif jangka pendek bagi saham DEWA karena harga pelaksanaannya 33 persen lebih rendah dibandingkan harga saham DEWA per Selasa (11/2/2025) yang berada di Rp112.
"Berdasarkan perhitungan kami, ketiga private placement tersebut akan menyebabkan dilusi kepemilikan pemegang saham existing sebesar 46,3 persen, dengan porsi kepemilikan masyarakat berpotensi turun dari 71 persen menjadi 38,2 persen pascatransaksi," tulis Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani, Selasa (11/2/2025).
Adapun tiga private placemen tersebut yakni penerbitan 14,9 miliar saham baru dengan harga 75 rupiah per saham untuk mengonversi utang PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) masing-masing Rp756,99 miliar dan Rp358,92 miliar.
Lalu rencana private placement tambahan sebanyak 3,95 miliar saham baru dengan harga 75 rupiah untuk mengonversi utang PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar Rp296,6 miliar.
Manajemen DEWA akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Februari 2025 untuk meminta persetujuan investor terkait pelaksanaan aksi korporasi tersebut
Dari sisi keuangan, konversi utang senilai total Rp1,4 triliun tersebut, lanjut Stockbit, berpotensi menurunkan Liability–to–Equity Ratio DEWA dari 1,32x menjadi 0,62x.
"Meski kami menilai konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya," tulis riset tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan DEWA per 30 September 2024, saldo kas dan setara kas mencapai Rp228 miliar.
Jumlah aset lancar tercatat sebesar Rp2,66 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,8 miliar mengimplikasikan current ratio di bawah 1. Kondisi ini menunjukkan perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek saat jatuh tempo.
Laporan keuangan tersebut merupakan justifikasi yang kuat terhadap ketidakmampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban tersebut saat jatuh tempo dan karenanya DEWA mengambil langkah melakukan PMTHMETD untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan.
(DESI ANGRIANI)
作者:12/02/2025 06:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()