Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan

avatar
· 阅读量 19
Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan
Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan. (Foto: Reuters)

 IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif pada Jumat (14/2/2025) seiring investor mencermati isu tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) dan data inflasi di negara adidaya tersebut.

Berdasarkan data pasar, pukul 09.41 WIB, Indeks Nikkei 225 melemah 0,53 persen, mengakhiri reli tiga hari seiring penguatan tajam yen semalam.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan WSKT Selesaikan Proyek Bendungan Rukoh di Aceh Senilai Rp1,7 Triliun

Mengutip Trading Economics, penguatan mata uang Jepang itu terjadi setelah muncul ekspektasi inflasi PCE AS yang lebih rendah dan penundaan tarif timbal balik oleh Presiden AS Donald Trump.

Yen yang lebih kuat biasanya menekan sektor ekspor Jepang dan membuat aset Jepang lebih mahal bagi investor asing.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan Pengumuman, RUPST BRI (BBRI) Mundur Jadi 24 Maret 2025

Di sisi lain, investor masih mencermati musim laporan keuangan di Jepang yang sejauh ini menunjukkan hasil beragam.

Selain pasar Jepang, Shanghai Composite juga melemah 0,16 persen, dan STI Index terkoreksi 0,29 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam Jelang Akhir Pekan Danantara Meluncur 24 Februari 2025, Prabowo Ungkap Pendanaan Awal USD20 Miliar

Berbeda, Hang Seng Hong Kong naik 1,81 persen, KOSPI terkerek 0,51 persen, dan ASX 200 Australia tumbuh 0,44 persen.

Wall Street Menguat

Indeks saham utama AS atau Wall Street ditutup menguat pada Kamis, sementara imbal hasil Treasury melemah seiring pasar mencerna laporan keuangan perusahaan, data ekonomi, dan berita tarif perdagangan.

Nasdaq Composite naik 1,5 persen ke 19.945,6, S&P 500 bertambah 1 persen ke 6.115,1, dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,8 persen ke 44.711,4. Semua sektor mencatat kenaikan, dipimpin oleh sektor material dan barang konsumsi non-primer.

Dari sisi perusahaan, dilansir dari MT Newswires, saham AppLovin (APP) melonjak 24 persen, menjadi saham dengan kinerja terbaik kedua di Nasdaq, setelah melaporkan hasil keuangan kuartal IV yang melampaui ekspektasi.

MGM Resorts International (MGM) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi di S&P 500, naik hampir 18 persen, setelah membukukan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan meskipun tetap turun dibandingkan periode sebelumnya.

Sebaliknya, saham West Pharmaceutical Services (WST) menjadi yang terburuk di S&P 500, anjlok 38 persen setelah perusahaan menyampaikan proyeksi tahunan yang lebih rendah dari perkiraan.

Trade Desk (TTD) juga merosot 33 persen, mencatat penurunan terbesar di Nasdaq, usai melaporkan pendapatan kuartal IV yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 9,9 basis poin menjadi 4,54 persen pada Kamis, sementara imbal hasil obligasi tenor 2 tahun melemah 5,6 basis poin ke 4,31 persen.

Dari sisi ekonomi, inflasi harga produsen AS naik lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu, didorong oleh kenaikan harga grosir barang, terutama bahan bakar diesel, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

"Laporan harga produsen yang lebih tinggi dari ekspektasi, setelah data inflasi konsumen kemarin, memperkuat kekhawatiran bahwa tekanan inflasi masih mengakar dalam perekonomian, dengan risiko kenaikan harga lebih lanjut di tengah kebijakan fiskal yang agresif," kata analis Stifel dalam catatannya.

"Karena itu, harapan soal pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed tampaknya tertunda, setidaknya sampai inflasi stabil atau pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang signifikan."

Sementara itu, jumlah klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS turun lebih besar dari perkiraan, menurut data pemerintah.

"Kami kini memperkirakan The Fed mempertahankan suku bunga sepanjang sebagian besar tahun 2025, dengan hanya satu kali pemangkasan yang kemungkinan terjadi pada Desember," ujar Oxford Economics.

Awal pekan ini, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa pembuat kebijakan "tidak perlu terburu-buru" dalam menyesuaikan suku bunga karena perekonomian masih kuat.

Di sisi kebijakan perdagangan, Presiden Donald Trump menandatangani memorandum yang memerintahkan pengembangan rencana untuk menerapkan "tarif timbal balik" terhadap negara-negara lain.

"Tarif timbal balik akan membawa kembali keadilan dan kesejahteraan dalam sistem perdagangan internasional yang selama ini tidak seimbang serta menghentikan praktik yang merugikan Amerika," kata Gedung Putih dalam pernyataannya. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest