
IDXChannel – Bursa saham Asia turun tajam pada Jumat (28/2/2025) seiring jatuhnya Wall Street semalam.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 08.53 WIB, Indeks Nikkei 225 anjlok 2,85 persen, level terendah dalam lima bulan. Sementara, Topix Jepang terkoreksi 1,95 persen. Pelemahan ini mengikuti aksi jual saham teknologi di Wall Street semalam, termasuk Nvidia.

Sentimen pasar juga tertekan oleh kekhawatiran ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan kebijakan tarif yang semakin agresif dari Donald Trump.
Trump memastikan tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan berlaku pekan depan, sementara China akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen. Data ekonomi Jepang terbaru menunjukkan perlambatan aktivitas, terutama di sektor penjualan ritel, produksi industri, dan inflasi Tokyo.

Mengutip Trading Economics, saham terkait semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) Jepang memimpin pelemahan, dengan Disco merosot 10 persen, Advantest turun 8,6 persen, Lasertec terkoreksi 5,6 persen, SoftBank Group melemah 4,8 persen, dan Tokyo Electron susut 4,5 persen.
Sepanjang pekan ini, Nikkei 225 diperkirakan melemah sekitar 4 persen dan turun sekitar 6 persen sepanjang Februari.

Selain pasar Jepang, indeks Shanghai Composite merosot 0,49 persen, Hang Seng Hong Kong terdepresiasi 1,57 persen, dan KOSPI Korea Selatan tergerus 2,42 persen.
Demikian pula, ASX 200 Australia yang melemah 0,81 persen dan STI Singapura yang tergelincir 0,44 persen.
Wall Street Jatuh
Di Wall Street, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup anjlok pada Kamis (27/2). Nvidia merosot 8,5 persen setelah proyeksi margin laba kuartalan perusahaan tersebut mengecewakan pasar, meskipun pendapatan diperkirakan tetap positif. Kapitalisasi pasar Nvidia menyusut USD274 miliar dalam sehari.
Saham Broadcom turun lebih dari 7 persen, sementara Advanced Micro Devices (AMD) melemah 5 persen, mendorong indeks semikonduktor Philadelphia (SOX) turun 6,1 persen.
"Pendapatan Nvidia sebenarnya baik, tetapi tidak sehebat laporan sebelumnya," kata Kepala Investasi di Certuity, Scott Welch.
Nasdaq mencatat penurunan harian terdalam dalam sebulan, anjlok 2,78 persen ke 18.544,42. Indeks S&P 500 turun 1,59 persen ke 5.861,57, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 0,45 persen ke 43.239,50.
Sementara saham teknologi tertekan, sektor energi di S&P menguat 0,5 persen setelah Trump membatalkan lisensi Chevron di Venezuela.
Data ekonomi AS juga memperburuk sentimen. Klaim tunjangan pengangguran melonjak lebih tinggi dari perkiraan, memperkuat tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di kuartal IV.
"Kekhawatiran inflasi kini beralih menjadi kekhawatiran pertumbuhan, yang membuat pasar saham bergerak mendatar atau bahkan turun," kata Kepala Strategi di Simplify Asset Management Michael Green.
Investor kini menanti data Indeks Pengeluaran Konsumsi Personal (PCE) yang menjadi indikator inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada Jumat. (Aldo Fernando)
作者:28/02/2025 09:00 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()