- Rupiah menguat tipis ke 16.831 per USD di awal pekan, didukung oleh surplus perdagangan Maret yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
- Surplus neraca perdagangan mencapai USD 4,33 miliar, melampaui ekspektasi pasar meski turun dari tahun lalu.
- Dolar AS melemah ke level terendah sejak April 2022, dipicu ketidakpastian kebijakan Trump dan spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Di awal pekan ini, setelah libur panjang di akhir pekan, nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) terhadap Dolar AS (USD) sedikit menguat ke 16.831 dari harga pembukaannya yang tercatat di 16.843 pada hari Senin. Rupiah sedikit menguat setelah Neraca Perdagangan Indonesia mencatatkan surplus yang lebih tinggi dibandingkan bulan lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia telah merilis laporan yang menunjukkan bahwa surplus perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2025 tercatat sebesar USD 4,33 miliar, turun dari USD 4,58 miliar pada Maret tahun lalu. Meski menyusut, angka ini tetap jauh di atas proyeksi pasar sebesar USD 2,64 miliar dan juga lebih tinggi dari surplus bulan Februari 2025 sebesar USD 3,10 miliar (direvisi dari USD 3,12 miliar).
Ekspor tumbuh 3,16% secara tahunan – melanjutkan tren ekspansi selama 12 bulan, meski menjadi laju terlemah sejak Juli. Kinerja ini tetap mengalahkan ekspektasi penurunan 3,4%, meskipun jauh di bawah lonjakan 13,86% pada Februari.
Sementara itu, impor naik 5,34% yoy, di bawah proyeksi 6,6%, namun meningkat dari pertumbuhan 2,3% bulan sebelumnya.
Dolar Amerika Serikat (AS) terus berada di bawah tekanan, dengan indeks Dolar (DXY) jatuh ke level 98,16 – terendah bulan ini dan sedikit di bawah posisi terendah sejak April 2022. Pelemahan ini mencerminkan hilangnya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi AS di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera kembali memangkas suku bunga turut memperburuk tekanan terhadap Greenback. Pasar kini memprakirakan kemungkinan penurunan suku bunga mulai Jun, dengan potensi total pemangkasan mencapai 100 basis poin hingga akhir tahun.
Pernyataan bernada hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell – yang menyatakan bahwa bank sentral berada dalam posisi untuk menunggu kejelasan sebelum mengambil langkah kebijakan – gagal membalikkan sentimen negatif terhadap Dolar.
Sementara itu, perhatian investor kini tertuju pada pidato mendatang dari Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, yang dinilai berpotensi memberikan arah baru bagi pergerakan Dolar AS.
Indikator Ekonomi
Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan yang dirilis oleh Statistik Indonesia adalah keseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai yang positif menunjukkan surplus perdagangan, sedangkan nilai negatif menunjukkan defisit perdagangan. Jika permintaan dalam pertukaran untuk ekspor Indonesia yang stabil terlihat, Rupiah akan menerima efek positif (atau bullish), sebaliknya akan memiliki efek negatif (atau bearish).
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Sen Apr 21, 2025 04.19
Frekuensi: Bulanan
Aktual: $4.33M
Konsensus: $2.64M
Sebelumnya: $3.12M
Sumber:
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()